PAC IPNU - IPPNU KEC. MIJEN

IPNU - IPPNU merupakan wadah bagi pelajar NU dalam menumbuh kembangkan potensi, karakter serta menemukan jati diri yang sesungguhnya.

Kamis, 10 Maret 2016

Isra’ Mi’raj Sebagai Perjuangan Sosial




Pengajian dalam rangka memperingati Is’ra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. yang diselenggaran oleh PAC IPNU Kecamatan Mijen telah mengundang simpatik masyarakat desa.

Pengajian yang dilaksanakan di Mushola Roudlatul Jannah Desa Pecuk Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Setidaknya dihadiri oleh 110 pelajar. Baik dari pimpinan ranting, pimpinan komisarian dan juga pimpinan anak cabang IPNU-IPPNU se Kecamatan Mijen, (24/5/15).

Ketua panitia A’an Fauzi dalam sambutannya mengatakan “dalam pengajian Isra’ Mi’raj ini kami telah mengundang semua pelajar se Kecamatan Mijen. Baik dari tingkat Ranting Komisariat dan juga tingkat anak cabang sendiri, bahkan kami juga mengundang Anak Cabang IPNU-IPPNU dari Kecamatan Wonosalam.”

Sementara itu Miftahur Rohman selaku ketua PAC IPNU Kecamatan Mijen menegaskan “dalam rangka menghidupkan IPNU-IPPNU di Kecamatan Mijen, kami telah melakukan beberapa tindakan, salah satunya adalah bersilaturrohim meminta Do’a dan Pengarahan ke Kyai di Kecamatan Mijen. Baik mulai dari Desa Bantengmati, Geneng, Ngelowetan, Bakung sampai dengan Desa Pasir, tak tertinggal Desa Pecuk ini sendiri.”

“Dalam momentum Isra’ Mi’raj sengaja kami selenggarakan pengajian di Desa Pecuk, selain memperkenalkan kiprah IPNU-IPPNU juga menambah kader baru yang siap berjuang mengibarkan Panji-panji IPNU-IPPNU di Kecamatan Mijen.” Imbuhnya.

Nadzir Mushola Roudlatul Jannah mengaku “ IPNU-IPPNU di Kecamatan Mijen mencapai masa kejayaannya pada tahun 1990. Seluruh Ranting dan Komisariat aktif dan ikut berjuang dibawah naungan NU. dan sekarang saya merasa senang sekali karena kemarin ada rekan Miftah dan kawan-kawan mampir kerumah saya dan mengaku dirinya adalah pengurus IPNU di Kecamatan Mijen. Saya senang ada kegiatan disini, karena selama ini saya belum mendengar IPNU-IPPNU ada di kegiatan di Kecamatan Mijen khususnya di Desa Pecuk ini.”

Hal senada di ungkapkan oleh K. Abdul Wakhid selaku perwakilan dari Ansor kecamatan Mijen “pada tahun 1990 eksistensi IPNU-IPPNU diakui oleh masyarakat se Kecamatan Mijen, dan yang memegang kendali kala itu adalah K. Abrori. Dan sekarang saya juga merasa senang karena telah muncul kembali gerakan-gerakan dari IPNU-IPPNU yang siap menyi’arkan faham aswaja karena dengan gerakan seperti ini akan mampu menepis dan membentengi masyarakat dari maraknya faham radikalisme.”

Sedangkan mauidloh hasanah yang disampaikan oleh KH. Khidir “peristiwa Isra’ Mi’raj seharusnya tidak hanya diperingati saja, tetapi harus di amalkan dan diperjuangkan. Karena kembalinya Nabi Muhammad SAW dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah berjuang menyampaikan dan mengajak kepada ummatnya untuk mendirikan sholat lima waktu. Begitu pula dengan IPNU-IPPNU Yang rela meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya demi memperjuangkan faham Ahli Sunnah wal Jama’ah ditengah-tengah maraknya faham wahabi. Agar tercipta Mijen yang madani, Gemah Ripah Loh Jinaweh” (Red: Derembis)

Untuk dokumentasi (foto-foto) silahkan di klik disini.

0 komentar:

Posting Komentar